Rabu, 09 Maret 2011

Green Arsitektur

Green Arsitektur :
Penyebab munculnya green Arsitektur :

Kekurangan sumber energy tidak terbarukan merupakan salah satu pemicu munculnya green arsitektur ke dalam perancangan bangunan, namun pemicu sebenarnya adalah “global warming” ( efek rumah kaca ) hal inilah yang menjadi penyebab banyaknya perancangan yang mewajibkan untuk memperhatikan lingkungan sekitarnya.

  • Pengertian secara Umum  :
Green Architecture adalah suatu pola pikir dalam arsitektur yang memperhatikan dan mengambil keuntungan dari 4 dasar Unsur natural yang ada dilingkungannya dan membuat hubungan saling menguntungkan dengan alam, yaitu      :
Ø  Udara, yaitu suhu, angin, iklim dll
Ø  Api, yaitu matahari, Unsur panas, dll
Ø  Bumi, yaitu faktor unsure Tanah, habitat, flora, dan fauna dll

  • Pengertian secara khusus
Green Architecture merupakan suatu pola pikir dalam arsitektur yang memperhatikan unsur – unsur alam yang terkandung di suatu tapak untuk dipergunakan.

Definisi Green Architecture
Green Architecture atau arsitektur Hijau pada dasarnya berupaya untuk membentuk suatu lingkungan yang lebih menyenangkan bagi manusia pemakainyadan member nilai tambah bagi generasi masa depan yang akan menggunakannya.
Menurut Brenda dan Robert vale dalam bukunya Green Architecture : design for a sustainable future, menerapkan 6 prinsip dasar dalam perencanaan Green architecture yaitu            :

  • Konservasi energy ( conserving with energy )
Suatu massa bangunan dalam pengoprasiannya harus meminimalkan penggunaan bahan bakar maupun energy listrik dengan mengoptimalisasikan energy alami disekitarnya.     

  • Bekerjasama dengan iklim ( working with climate )
Suatu massa bangunan didesign berdasarkan iklim yang ada dan sumber energy alami yang terkandung. Dan menyelaraskan rancangan dengan iklim yang berlaku.

  • Meminimalkan kebutuhan sumber – sumber daya alam yang baru
( minimizing with new resource )
Suatu massa bangunan didesign sehingga meminimalkan kebutuhan sumber – sumber daya alam yang baru sehingga kelangsungan sumber-sumber daya alam tersebut dapat digunakan untuk generasi selanjutnyasebisa mungkin menggunakan bahan yang sudah ada dan tidak perlu menciptakan yang baru karena biarlah generasi berikutnya yang menggunakan bahan baru tersebut.

  • Respek terhadap pemakai ( respect with users )
Suatu massa bangunan yang memperhatikan kepentingan semua orang yang terlibat pada bangunan itu. Karena menerapkan teori “green architecture” bukan berarti kita hanya memperdulikan apa yang baik buat alam, tetapi kita juga harus perduli akan kebutuhan manusia, hal itu membuktikan bahwa teori green arsitektur adalah teori yang member keuntungan dari hubungan antara manusia, bangunan dan alam.

  • Respek terhadap tapak ( respect with site )
A building will ‘touch-this-earth-lightly’. Maksudnya suatu massa bangunan dapat dipindahkan dan tetap meninggalkan kondisi tapak seperti semula ( sebelum bangunan itu ada ). Tidak hanya perduli lingkungan tetapi terhadap tapak yang dipakai juga harus diperhatikan dampaknya karena produk yang kita rancang adalah species baru yang akan memasuki habitat yang sudah ada yaitu lingkungan di ala mini.

  • Kesatuan ( holism )
Semua prinsip green arsitektur mesti mengandung pendekatan yang fleksibel terhadap kondisi lingkungan yang akan dibangun. Poin – poin diatas tidak kaku harus dilaksanakan tetapi kita musti peka melihat yang mana yang baik untuk dipergunakan oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Green architecture tidak bersifat baku/kaku karena masih berprinsip pada lingkungannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar